INILAH.COM, Jakarta - Premier Basketball League (PBL) 2013 kembali bergulir. Ini adalah sebuah kompetisi liga bola basket amatir yang dulunya bernama KOBATAMA.

KOBATAMA (Kompetisi Bola basket Utama) resmi dibekukan PBSI tahun 2010 lalu. Pada tahun 2011, tercetus rencana membuat PBL demi mengisi kekosongan setelah dibekukannya KOBATAMA.

Kompetisi ini berjalan cukup sukses di tahun 2012 lalu dan menelurkan Cendrawasih, klub dari Papua, sebagai juara. Melihat animo yang kian besar, PT ORBI (Olahraga Basket Indonesia) selaku pemilik dan pelaksana melanjutkan kompetisi PBL di tahun 2013.

Mengusung tema Play Hard, Smart, With Heart, PBL kembali bergulir di tahun 2013 ini. Bahkan, babak pre-season pun telah selesai dilaksanakan di Papua, 13-18 Mei 2013 lalu. Selanjutnya, putaran 1 akan digelar di GOR Soemantri Brojonegoro, Jakarta, 4-10 November 2013. Putara 2 digelar di GOR Wisanggeni, Tegal, 18-24 November 2013.

Babak final akan digelar di GOR Kerobokan, Bali, 4-7 Desember 2013. Jika tahun lalu PBL diikuti empat tim, maka ada penambahan peserta menjadi enam tim di tahun 2013.

"PBL berada di bawah naungan PBSI. Jadi ini kompetisi resmi. PBL menggunakan sistem kompetisi penuh dan setiap tim bertemu dua kali yang dibagi dalam dua seri, yakni Jakarta dan Tegal," ujar Budi Wardoyo, selaku Operasional PT ORBI.

"Empat tim teratas akan lolos ke final four di Bali menggunakan sistem best of three. Peringkat satu bertemu peringkat empat sementara peringkat dua berhadapan dengan peringkat tiga," katanya.

Ada beberapa perbedaan penyelenggaraan PBL tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Yang pertama, jumlah tim bertamah menjadi enam dan yang paling penting adalah PBL akan menggunakan statistik pemain secara detail. "Semoga hal ini membuat kompetisi semakin menarik dan lebih baik serta bisa menghasilkan pemain bagus untuk Indonesia," Budi menambahkan.

Meski berstatus sebagai kompetisi liga bola basket amatir, PT ER Imaji bersedia menjadi sponsor. Hal itu diungkapkan Rudi Vandikusuma, selalu Direktur PT ER Imaji Inovasi.

"Kenapa kami mau jadi sponsor? Saya adalah anak basket. Dari kecil suka main basket. Saya melihat pembinaan bola basket di Indonesia membutuhkan penanganan khusus karena saat ini trennya sepak bola," imbuh Rudi.

"Waktu pelaksanaan pre-season di Jayapura, animo masyarakat setempat sangat luar biasa. Begitu juga saat digelar di Baturaja. Semangat tinggi tersebut yang membuat saya mau mendukung even ini. Saya berharap ada talenta-talenta muda di luar kota besar seperti Jakarta dan Surabaya," ia menutup.