INILAH.COM, Jakarta - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) meminta Presiden SBY tegas dan bertanggungjawab terkait masih belum jelasnya Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Ketua Perludem Didik Supriyanto meminta SBY tegas dan bertanggungjawab. Didik memimpikan sikap tegas itu keluar dari SBY, sama seperti saat dia membantah tudingan Luthfi Hasan Ishaaq atas kedekatannya dengan Bunda Putri.

"Presiden harus lebih berani (bilang) 'saya yang bertanggungjawab'. Harusnya presiden lebih emosional daripada saat mengumumkan Bunda Putri," kata Didik dalam sebuah diskusi di Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2013).

Didik menegaskan, anggaran untuk pemilu saja mencapai Rp21 triliun. Anggaran yang besar itu, jangan dibuat main-main. DPT adalah hal krusial dalam pemilu.

Menurut dia, Presiden SBY harus turun tangan. Sehingga, bawahan-bawahannya bisa bekerja dengan baik. Apalagi, proyek e-KTP yang harusnya bisa membantu DPT, ternyata tidak maksimal. "Presiden harus benar-benar berani turun tangan yang memerintahkan Mendagri," tandas dia.

Akibar kisruh DPT, KPU belum menetapkan DPT pemilu 2014. Awal november 2013, dijadwalkan DPT sudah rampung. [gus]