INILAH.COM, Odense - Indonesia harus menerima kenyataan pahit, tak sanggup membawa pulang gelar di Kejuaraan Bulutangkis Denmark Open Super Series Premier 2013 di Odense.

Dari 16 wakil yang dikirimkan Indonesia di Denmark Open, hanya dua yang berhasil melaju ke final yakni ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sayang, keduanya gagal di partai pamungkas, Minggu (20/10/13).

Tontowi/Liliyana tumbang 11-21, 20-22 dari unggulan pertama asal Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Owi/Butet sempat unggul 8-5 di Game 1, namun situasi berubah drastis dan tertinggal 8-17. Pelatih Nova Widianto menyebut pemainnya kerap melakukan kesalahan sendiri.

“Di awal, mereka sudah bermain bagus, tetapi saat pembukaan terima servis, mereka banyak mati-mati sendiri, jadi fokusnya hilang. Lawan jadi percaya diri. Sebaliknya, Tontowi kelihatan panik dan tertekan, Liliyana jadi terpengaruh,” ujar Nova seperti dikuti p dari badmintonindonesia.org.

Hal tersebut dibenarkan Liliyana. Pemain yang akrab disapa Butet ini juga memuji permainan lawan, khususnya Zhang, pada laga ini.

“Dari pertama main, sebetulnya saya sudah yakin menang. Kami sudah unggul di permainan depan dan memimpin perolehan angka. Tetapi di saat ini Tontowi banyak melakukan kesalahan yang tidak seharusnya terjadi. Mulai dari sinilah lawan semakin percaya diri dan mereka terus meraih poin demi poin, sulit dihentikan,” kata Butet.

Hal yang sama terjadi di Game 2. Owi/Butet sempat memimpin hingga 20-17. Namun lagi-lagi, mereka membiarkan lawan berkembang di saat-saat krusial.

“Pada game kedua, Tontowi sebetulnya mulai percaya diri. Ia berani adu pukulan dan banyak menekan lawan. Saat memimpin 20-17, Tontowi/Liliyana terlalu terburu-buru dan kurang tenang,” imbuh Nova.

Pada laga pertama hari ini, unggulan pertama Hendra/Ahsan juga takluk dari pasangan Korea Selatan unggulan kedelapan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong, 19-21, 16-21.