INILAH.COM, Jakarta - Menjadi istri kedua tak seharusnya selalu memberi kesan negatif kepada istri pertama. Sebaiknya istri muda bisa berempati terhadap istri tua.
Ini yang tidak banyak terjadi pada banyak perempuan yang semula hanyalah pasangan selingkuhan, hingga akhirnya menikah siri.
"Ini yang lalu tidak ada pada diri perempuan-perempuan yang mungkin awalnya adalah selingkuhan lalu akhirnya dinikahi siri. Padahal sesama perempuan seharusnya memiliki rasa empati saling merasakan perasaan wanita lainnya, saling menghormati," kata Psikolog, Melly Puspita Sari, S.Psi ketika dihubungi INILAH.COM, Senin (21/10/2013).
Melly mengatakan, tidak adanya rasa empati pada perempuan itu memang tidak mengherankan, karena seringkali hubungan asmara mereka dengan pria yang sudah beristri dan berkeluarga itu adalah untuk tujuan harta benda semata. Tapi ini sangat tergantung dari sifat dan karakter masing-masing perempuan, dan makna hidup yang mereka jalani.
"Padahal kan kalau mau menjalani hidup normal ada, yaitu lajang ketemu lajang, lalu menikah dengan sah. Membentuk keluarga yang bahagia dan menjaga serta mempertahankan keutuhan keluarga, atau bertemu dengan duda lalu menikah dengan sah dan membentuk serta mempertahankan keutuhan keluarga," jelasnya.
Jika awalnya adalah pasangan selingkuh lalu memutuskan untuk menikah, maka akan lebih baik si istri pertama mengetahui dan memberi persetujuan.
Sifat tidak adanya empati itu pula karena sebenarnya dari awal meski sudah tahu bahwa si pria telah memiliki istri dan keluarga, ia ingin memiliki totalitas si pria tersebut.
Ini mengapa kata lulusanUniversitas Muhammadiyah Malang tersebut, awalnya wanita selingkuhan mungkin hanya menuntut harta benda seperti rumah, apartemen, mobil, hingga akhirnya menuntut si pria menceraikan istri sahnya.
"Karena sebenarnya ia ingin merebut segalanya milik si pria ini, ia ingin totalitas memiliki si pria. Ini sebenarnya adalah tujuan awal dari wanita seperti itu," ujarnya.
"Apa sih umumnya yang dicari dari pria yang sudah mapan?cinta mungkin betul, tapi yang utama kan pasti harta. Ia lalu tak memikirkan bagaimana dulunya si pria ini berjuang dari awal, merangkak dari nol dengan didampingi oleh istri yang setia dan anak-anaknya," ujar perempuan berjilbab ini.
Sehingga ketika si wanita masuk dalam kehidupan si pria yang sudah sudah mapan, lanjut Melly, kemudian ada keinginan untuk memiliki sepenuhnya pria sehingga ada permintaan tak lagi hanya mobil atau apartemen tapi meminta si pria menceraikan istri pertamanya.
"Ini karena sedari awal dia memang ingin merebut semua yang dimiliki. Ini adalah tujuan awalnya," kata Melly yang meneruskan pendidikan menjadi profesional di Universitas Padjajaran.
Seperti dalam kasus yang belakangan ramai diberitakan ini
yaitu kasus auditor utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gatot Supiartono (54) yang telah dijadikan tersangka atas meninggalnya Holly Angela Hayu yang merupakan istri sirinya.
Kesaksian sejumlah tersangka lainnya yang merupakan eksekutor terhadap Holly mengatakan kepada pihak kepolisian bahwa Gatot lah yang memerintahkan untuk membunuh Holly karena perempuan itu banyak menuntut seperti menuntut mobil, apartemmen hingga menuntut agar Gatot menceraikan istri pertamanya.
Namun soal ini, Gatot melalui kuasa hukumnya membantah tegas. [mor]
Anda sedang membaca artikel tentang
Sesama Perempuan Seharusnya Bisa Berempati
Dengan url
http://seoprimitif.blogspot.com/2013/10/sesama-perempuan-seharusnya-bisa.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sesama Perempuan Seharusnya Bisa Berempati
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sesama Perempuan Seharusnya Bisa Berempati
sebagai sumbernya
Posting Komentar